FintalkUpdate News

Cetak Rekor Pendapatan Tertinggi Sepanjang Sejarah, PLN Komitmen Perkuat Energi Nasional

PT PLN (Persero) menutup tahun 2024 dengan rekor pendapatan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, sekaligus mempertegas perannya dalam mendukung ketahanan energi nasional.

PT PLN (Persero) membukukan kinerja gemilang sepanjang tahun buku 2024 dengan pendapatan sebesar Rp545,4 triliun—tumbuh 11,9% secara tahunan (YoY)—serta laba bersih Rp17,76 triliun. Ini menjadi raihan tertinggi sepanjang sejarah perseroan, yang disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Pertanggungjawaban Tahunan (RUPS LPT) yang digelar di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.

Komisaris Independen PLN, Ali Masykur Musa, mengapresiasi capaian tersebut sebagai bukti kekuatan strategi dan kapabilitas operasional perusahaan. “Direksi telah merealisasikan penjualan tenaga listrik dengan pertumbuhan signifikan. Kami mendorong langkah strategis lanjutan untuk menjaga dan meningkatkan kinerja di masa depan,” ujarnya.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan penuh Pemerintah—terutama dari Presiden Prabowo Subianto, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan Kementerian Keuangan—yang terus mendorong transformasi PLN menuju perusahaan energi modern. “Kami sangat berterima kasih atas keberpihakan pemerintah. Dukungan tersebut sangat berarti dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan memperkuat peran PLN sebagai garda depan ketahanan energi nasional,” ungkap Darmawan.

Ia menambahkan bahwa transformasi menyeluruh sejak 2020 menjadi fondasi keberhasilan kinerja 2024. Melalui digitalisasi proses bisnis, efisiensi operasional, serta strategi pemasaran yang adaptif, PLN berhasil menjaga daya saing dan stabilitas keuangan secara berkelanjutan.

Penjualan listrik mencapai 306,22 TWh—naik 6,17% dari 2023 dan melampaui target pemerintah sebesar 299,99 TWh. Sektor rumah tangga menyumbang 43% dari total penjualan, disusul industri 30%, bisnis 19%, dan sektor lain 8%. Pendapatan dari penjualan listrik sendiri tercatat sebesar Rp353,17 triliun, naik dari Rp333,19 triliun pada 2023.

Read More  Harga Emas Antam Melesat Rp25.000, Ikuti Lonjakan Emas Dunia Jelang Rapat The Fed

Jumlah pelanggan bertambah 3,72 juta atau tumbuh 5,88%, didorong oleh optimalisasi aset dan konsolidasi proses bisnis. Di sisi layanan desa dan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), program listrik desa (Lisdes) berhasil mendorong rasio elektrifikasi nasional menjadi 99,83%. Hal ini turut mendorong penjualan sektor rumah tangga tumbuh hingga 130,43 TWh atau naik 6,62%.

“Penambahan pelanggan dari sektor rumah tangga, khususnya di desa-desa, menunjukkan komitmen PLN dalam memastikan akses listrik merata dan adil bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Darmawan.

Di sektor industri, PLN aktif mendukung program hilirisasi nasional dengan menyediakan pasokan listrik andal bagi sektor pengolahan, manufaktur, dan smelter. Penjualan listrik untuk industri tumbuh 4,17% menjadi 92,28 TWh, sejalan dengan berkembangnya proyek-proyek hilirisasi strategis nasional.

Menatap 2025, PLN yang kini berada di bawah naungan holding energi Danantara, menyatakan komitmen untuk menghadirkan suplai listrik yang lebih andal, bersih, dan terjangkau. Strategi tersebut sejalan dengan visi swasembada energi nasional dan transformasi menuju ekonomi rendah karbon.

“PLN akan terus mendukung penguatan industri nasional, sekaligus berkomitmen pada penyediaan energi yang berkelanjutan dan inklusif. Kami percaya bahwa ketahanan energi adalah kunci pembangunan ekonomi jangka panjang Indonesia,” tutup Darmawan.

Back to top button